Entri Populer

Minggu, 30 Agustus 2015

Terantuk

TERANTUK

Aku terantuk
Saat berjalan mengantuk
Walau tak tersungkur
Tetap aku maki batu itu

Tak habis-habisnya aku gerutui
Sepanjang jalan menjadi lembaran-lembaran amarah
Yang menjelma menjadi keping-keping kebodohan
Tersusun acak menjadi arca dungu di kepala

Aku terantuk lagi untuk kedua kali
Lalu siapa lagi yang akan aku maki?

Indramayu, 30 Agustus 2015

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar