Entri Populer

Senin, 06 April 2015

Nasi Uduk

NASI UDUK

Nasi uduk berkawan karib dengan bawang goreng dan emping. Dari dulu begitu, ga pernah berubah. Ada kawan-kawan lain yang mengisi kehidupan mereka, tapi silih berganti, ga ada yang pasti. Yang rada setia menemani paling ayam goreng dan itupun ga pernah jelas bagian apa, kadang paha atas, paha bawah, sering juga sayap.

Suatu hari bawang goreng sakit. Dia ga bisa berkumpul seperti biasanya. Lantas saja terasa hambarlah hari-hari yang dirasa oleh nasi uduk maupun emping. Hari berlalu begitu saja tanpa ada keriangan. Nasi uduk melaluinya dengan wajah murung. Sementara emping melewatinya dengan cemberut dan melempem. Ketidakhadiran yang memuramkan hari.

Wahai, begitu indahnya persahabatan. Disaat ada satu ketidakhadiran, akan menghambarkan semua rasa. Nasi uduk, bawang goreng dan emping, selalu begitu dari dulu dan ga pernah berubah.

"Mas bawang gorengnya mana, kok nasi uduk saya belum dikasih bawang goreng?" tanyaku ke mas pedagang nasi uduk pinggir jalan itu.

"Sakit" jawabnya singkat.

Dan aku melongo takjub.

Indramayu, 3 Pebruari 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar