RUBIK
Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa, bahkan untuk menyusun satu warna di satu sisinya. Sampai saat kuliahpun, sama. Akhirnya saya berkesimpulan, saya takluk dan tidak akan pernah bisa untuk menyelesaikan permainan ini. Jangankan untuk keenam sisinya, untuk satu sisi saja tidak pernah berhasil.
Belum berapa lama, saya lihat seorang teman memainkan rubiknya. Berkali-kali dia bisa menyelesaikannya. Untuk menyusun kembali keenam warna di setiap sisinya, dia hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga menit. Seperti apapun teman-teman yang lain mengacaknya, selalu bisa dia selesaikan tanpa kesulitan.
Takjub? Ya, awalnya saya takjub dan menganggap teman tadi luar biasa pintarnya. Kebetulan dia berkenan mengajari saya untuk memainkan rubik. Ditambah informasi dari internet plus mencoba terus menerus, ternyata memainkan rubik tidak serumit yang saya kira.
Ternyata sesuatu yang selama ini saya simpulkan tidak mungkin bisa, adalah hal yang mudah diselesaikan. Justru hanya karena moment kecil yang menjadi lantaran saya bisa, yaitu saat saya lihat teman tadi memainkan rubiknya.
Seringkali, karena hanya sebuah moment kecil yang menjadi lantaran, kita bisa menyelesaikan masalah. Saat moment itu datang, rasakan dan ikuti alurnya, maka dia akan menggiring kita pada titik akhir masalah. Semoga akan segera datang banyak moment kecil yang bisa menjadi lantaran untuk setiap permasalahan hidup yang ada. Kita tunggu saja sambil melakukan apa yang bisa kita lakukan.
Indramayu, 10 Pebruari 2014
Tulisaja
Blog ini dengan sadar dibuat untuk menampung muntahan isi kepala yang seringkali lumer dan meleleh berupa tulisan yang kadang jelas kadang samar, kadang cerah kadang suram, kadang riang kadang murung. Semoga masih bisa dinikmati. Tino
Entri Populer
-
DI DUNIA Prosesnya adalah : 1. Lahir 2. Balita 3. Anak-anak 4. Remaja 5. Dewasa 6. Tua 7. Mati Catatan : Mati ...
-
PONDOK GEDE Bangunan inilah yang menjadi asal-usul nama daerah Pondok Gede. Sebuah kecamatan di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi Barat. ...
-
KUACI Kasih Mungkin inilah cara terbaik kita menutup hari Biarkanlah hanya jari dan mulut kita yang menari mencari Habiskan sisa ...
-
NASI UDUK Nasi uduk berkawan karib dengan bawang goreng dan emping. Dari dulu begitu, ga pernah berubah. Ada kawan-kawan lain yang mengisi ...
-
KEROCO Namaku Keroco. Ini bukan nama samaran atau julukan, apalagi nama penaku. Sungguh ini nama asli pemberian orang tuaku yang tercantum ...
-
REALISTIS Sore ini Bewok pulang dengan membawa sebungkus amarah pada mukanya yang membara. Dia marah setengah gila usai mendengarkan sosial...
-
Gapura Pondok Gede Gapura ini adalah mulut jalan menuju bangunan besar itu, Pondok Gede. Jalannya menanjak berbatu. Di sisi kanan jalan, ad...
-
RELATIF Aku kaya juga miskin Aku pintar juga bodoh Aku baik juga buruk Aku bagus juga jelek Aku benar juga salah Aku ini juga itu Aku...
-
MAESAROH Akhirnya Bewok memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Pekerjaan yang sudah belasan tahun dia geluti, sebagai karyawan di sebua...
-
RUBIK Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar