Entri Populer

Selasa, 02 Desember 2014

Rubik

RUBIK

Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa, bahkan untuk menyusun satu warna di satu sisinya. Sampai saat kuliahpun, sama. Akhirnya saya berkesimpulan, saya takluk dan tidak akan pernah bisa untuk menyelesaikan permainan ini. Jangankan untuk keenam sisinya, untuk satu sisi saja tidak pernah berhasil.

Belum berapa lama, saya lihat seorang teman memainkan rubiknya. Berkali-kali dia bisa menyelesaikannya. Untuk menyusun kembali keenam warna di setiap sisinya, dia hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga menit. Seperti apapun teman-teman yang lain mengacaknya, selalu bisa dia selesaikan tanpa kesulitan.

Takjub? Ya, awalnya saya takjub dan menganggap teman tadi luar biasa pintarnya. Kebetulan dia berkenan mengajari saya untuk memainkan rubik. Ditambah informasi dari internet plus mencoba terus menerus, ternyata memainkan rubik tidak serumit yang saya kira.

Ternyata sesuatu yang selama ini saya simpulkan tidak mungkin bisa, adalah hal yang mudah diselesaikan. Justru hanya karena moment kecil yang menjadi lantaran saya bisa, yaitu saat saya lihat teman tadi memainkan rubiknya.

Seringkali, karena hanya sebuah moment kecil yang menjadi lantaran, kita bisa menyelesaikan masalah. Saat moment itu datang, rasakan dan ikuti alurnya, maka dia akan menggiring kita pada titik akhir masalah. Semoga akan segera datang banyak moment kecil yang bisa menjadi lantaran untuk setiap permasalahan hidup yang ada. Kita tunggu saja sambil melakukan apa yang bisa kita lakukan.

Indramayu, 10 Pebruari 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar