Entri Populer

Selasa, 02 Desember 2014

Keroco

KEROCO

Namaku Keroco. Ini bukan nama samaran atau julukan, apalagi nama penaku. Sungguh ini nama asli pemberian orang tuaku yang tercantum di akte.

Entah apa maksud orang tuaku memberikan nama itu kepadaku. Entah doa apa yang terkandung pada nama itu. Belum sempat aku tanyakan, mereka bubar. Bapak pergi bersama perempuan itu. Ibu digondol laki-laki yang sering bermalam di gubuk kami setelah bapak menghilang. Dan aku, aku membusuk di gubuk kardus peninggalan orang tuaku.

Bertahun aku bertahan hidup di cluster para pemulung ini. Hidup dengan memakan sampah. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi orang yang kuat, berpengaruh dan sukses? Makananku saja sampah.

Sejak ditinggal orang tuaku, aku menjadi keranjang bully teman-teman sebayaku maupun orang-orang dewasa di lingkunganku. Bahkan ada tetangga yang marah pada istrinya, yang dia cari justru aku untuk dimakinya. Aku rasa ini karena bawaan namaku, Keroco. Aku benar-benar menjadi keroco sejati, keroco yang sempurna. Aku sudah tidak tahan dengan bullyan mereka. Aku sudah tidak tahan menyandang nama Keroco.

Belakangan aku punya keinginan mengganti namaku. Aku berharap nama ini membawa perubahan dalam hidupku. Aku berharap paling tidak dengan nama baru itu aku tidak akan dibully lagi. Atau kalaupun aku dibully, aku menjadi orang yang lebih tabah lagi. Aku berharap nama baru itu bisa merubah nasibku walau sedikit.

Akhirnya, di usiaku yang ke 17 tahun, di hari ulang tahunku, aku undang teman-teman sebayaku, bapak RT dan beberapa sepuh dilingkunganku ke lapangan sampah di depan gubukku. Setelah hidangan ubi dan singkong rebus serta teh manis disuguhi kepada para tamu undangan, aku minta ijin untuk menyampaikan sesuatu.

"Yang saya hormati bapak RT, para sesepuh dan kawanku semua. Dengan ini saya mohon ijin untuk menyampaikan nama baru saya. Mulai saat ini, di umur saya yang tujuh belas tahun, saya mengganti nama saya menjadi KECORO. Demikian dan terimakasih".

Indramayu, 2 September 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar