Entri Populer

Kamis, 15 Januari 2015

Natural

NATURAL

"Cut !", teriak sang sutradara menghentikan adegan yang tengah berlangsung.

"Ini sudah berapa kali diulang? Aktingnya yang natural dong. Ayo coba lagi ya".

"Siap. Kameraaaaa .... eksyen".

Dua orang pemain itu pun mulai berakting lagi. Baru saja dialog dimulai, sutradara itu kembali menghentikan adegan.

"Cut ! Aduh Bunga, coba aktingnya yang enak, yang natural. Masa ngga bisa. Bisa kan?"

Bunga, artis penuh sensasi itu tersenyum dan mengangguk.

"Ok, kita coba lagi".

"Cameraaaa ..... eksyen".

Kembali, Bunga dan pasangan mainnya mulai berakting. Dialog baru meluncur beberapa kalimat ketika tiba-tiba sutradara kembali berteriak.

"Cut ... cut !"

"Sudah aku bilang natural natural. Bisa ngga sih? Ini bukan sinetron. Ini film. Bunga, coba yang natural. Jangan kaku seperti itu. Jangan disamakan dengan sinetron" omel sang sutradara dengan nada jengkel yang mulai kentara.

Melihat Bunga mulai kehilangan mood, sutradara menghentikan shooting dan meminta semua crew istirahat.

"Ok, kita rehat saja dulu, satu jam. Tepat satu jam dari sekarang kita mulai lagi".

"Bunga, coba dalami lagi skenarionya, dialognya. Latih lagi aktingnya. Di sinetron boleh asal akting, di film ini ngga bisa asal. Ok?" pinta sutradara kepada Bunga sedikit ketus.

Bunga, artis dengan banyak berita sensasional itu pun kembali ke mobilnya dengan wajah cemberut.
Seluruh crew pun bubar. Ada yang ngobrol sambil berteduh di rindang pohon besar dekat lokasi. Lebih banyak yang kembali beristirahat ke mobil masing-masing.

Asisten sutradara menghampiri sang sutradara yang masih duduk di bangku sutradara dalam posisi menunduk bungkuk dengan kedua telapak tangan ditangkubkan di muka dan kedua sikut tertanggal di atas paha.

"Susah ya boss", kata asisten sutradara sekedar berbasa basi.

Sang sutradara masih dengan posisi semula menanggapi, "akan menjadi sangat susah".

"Akting natural itu sangat susah".

"Apalagi buat Bunga, orang yang seluruh hidupnya adalah kepura-puraan, ngga natural. Dan sekarang banyak orang seperti dia".

Indramayu, 15 Januari 2015

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar