DEMAM
Terbujur lemah
Menikmati demam yang makin menggila
Ditemani seonggok tubuh menggigil
Aku coba membunuh rasa
Membawa bayang bayang aneh di kelopak mata
Kadang membesar kadang mengecil
Memanjang dan memendek
Meredup dan mendadak benderang
Hitam merah kuning putih berbaur tidak teratur
Mengacaukan isi kepala yang semakin bergolak
Meniadakan kemampuan nalar bergerak
Memaksa untuk pejamkan mata
Di bawah bayang rasa takut
Tidak akan pernah bisa lagi terbuka
Di batas antara ada dan tidak
Ternyata hanya bayang bayang brutal yang tersisa
Tidak aku lihat sang penjemput itu ada
Tuhan, jangan utus dia sekarang
Aku belum siap untuk pulang
Indramayu, Desember 2013
Tulisaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar