Entri Populer

Senin, 09 Maret 2015

Terlambat

TERLAMBAT

Aku kecup selembar kelopaknya
Semakin merekah dan gugur
Aku pungut lalu aku simpan di saku
Agar harumnya hanya untukku

Sengaja aku tancapkan durinya di kulitku
Aku rasakan ujungnya yang mulai menusuk
Membawa perih sampai ke kepalaku
Sekejap tentrampun menjalar

Barusan aku tebas mawar itu
Berharap tidak ada lagi yang bisa memiliki
Hingga tidak seorang pun ikut merasakan
Karena aku tidak ingin berbagi

Aku rasakan sakuku sesak
Kelopak yang aku simpan menjadi tunas merambat
Dalam sejuta krama yang belum sempat aku cecap
Tapi malam terlanjur selimuti aku lelap

Ya Tuhan
Segelas kopi sudah tidak hangat lagi
Sementara keretaku mulai beranjak

Jatibarang, 7 Maret 2015

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar