ANAK
Di ruang tunggu stasiun Tawang Semarang, seorang bapak duduk sendiri sambil menikmati kopi dari cangkir kertas yang barusan dia beli di kios roti stasiun. Tidak lama kemudian, di selang satu bangku sisi kirinya, duduk seorang anak muda.
Sementara jiwa raganya tetap asik tenggelam pada gadgetnya, anak muda tadi hanya memberi senyum, sebagai pengganti basa-basi, sejenak sebelum dia duduk dan kembali asik dengan dunianya. Sementara bapak dengan secangkir kopi, setelah membalas senyuman, juga kembali asik dengan kopi dan lamunannya.
Sekedar mengusir bosan, bapak tadi bertanya "anak ini hendak kemana?".
Anak muda tadi tanpa menghentikan perhatiannya pada gadget, menjawab singkat "ke Cirebon pak".
"Sama, bapak juga hendak ke Cirebon", dan mereka kembali terdiam.
Cukup lama, kemudian si bapak melanjutkan "bapak baru saja pulang menengok anak bapak. Dia bekerja di Semarang ini sambil meneruskan kuliahnya. Sudah lama sekali bapak tidak berjumpa dengannya".
Si bapak terus bercerita tanpa perduli ceritanya diperhatikan atau tidak. Dia hanya perlu bercerita sekedar meringankan rasa gundah dan khawatirnya. Sementara si anak muda juga tetap tenggelam dalam berbagai aplikasi dari gadgetnya.
"Tapi sayang, bapak tidak berhasil menemuinya. Rumah tempatnya mengontrak kosong dengan lampu teras rumah yang menyala, tanda dia pergi ke luar kota. Entah kapan bapak bisa menjumpainya. Hm, padahal bapak sangat merindukannya".
"Sudah cukup lama bapak tidak berjumpa dengannya. Hampir tiga tahun, sejak dia memutuskan untuk pindah ke kota ini. Kebetulan dia mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya sekalian dia teruskan kuliahnya".
"Ah maaf, tidak semestinya bapak curhat ya" si bapak berbasa-basi mengetahui anak muda itu sungguh tidak memperhatikannya.
Kembali mereka terdiam, sementara batin mereka juga kembali ke dunianya masing-masing.
Sampai suatu saat, si bapak ragu dengan nomor kereta dan kursi yang tertera pada tiket. Akhirnya dia memberanikan diri untuk sekali lagi mengganggu anak muda di sampingnya itu.
"Nak, boleh bapak minta tolong sebentar. Tolong lihatkan nomor kereta dan nomor kursi di tiket bapak ini, bapak lupa membawa kaca mata waktu berangkat sore kemarin. Jangankan untuk membaca, untuk melihat orang saja, hanya tergambar sosoknya" pinta si bapak ragu-ragu, khawatir kalau-kalau si anak muda itu tidak berkenan.
Anak muda menghentikan aktifitas bersama gadgetnya, lalu menoleh ke si bapak untuk membantu, lalu "lho bapak dari mana? Kok ada di sini? Ini aku loh pak, anak bapak".
Jatibarang, 18 Agustus 2014
Tulisaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar