Entri Populer

Jumat, 05 Desember 2014

Trademark Palsu

TRADEMARK PALSU

Aku selalu merasa kasihan dengan orang-orang yang setiap saat harus hidup di dalam peran yang tidak dia ingini. Keterpaksaan menjalani akan menjadi duri yang menancap dalam di kaki yang memunculkan rasa sakit di setiap langkahnya.

Kepura-puraan, baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri akan menjadi beban yang harus dipikulnya sepanjang perjalanan hidupnya.
Orang yang dinilai sederhana, dan penilaian itu menjadi "trademark"nya, maka alangkah tersiksanya dia bilamana dia terlanjur membanggakan penilaian itu dan ternyata itu tidak sesuai dengan senyatanya. Ada banyak alasan saat dia membanggakan penilaian itu yang belakangan dia sesali.

Kehidupan semacam ini seperti penyiksaan abadi yang, tanpa sengaja, orang berikan untuknya. Terlebih kalau sudah ada pertentangan antara "trademark" tersebut dan nurani di dalamnya.

Bayangkan seorang anak yang mengenakan baju pilihan ibunya yang baju tersebut sungguh tidak dia suka. Anak ini sungguh akan tersiksa batinnya sepanjang pesta.

Anehnya, sekarang banyak orang yang "betah" mengenakan baju yang tidak dia sukainya.

Jatibarang, 13 Juli 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar