CAPRES
Baru saja Bewok keluar dari kamar mandi rumahnya, dia harus masuk kembali ke ruang sempit itu untuk menyalurkan rasa mualnya. Dia dipaksa memuntahkan seluruh isi perutnya yang sebenarnya sudah kosong. Rasa mual itu kerap kali datang saat tanpa sengaja dia melihat atau bahkan sekedar mendengar berita-berita tentang para calon presiden.
Bahkan saat membuka facebooknya dan dia membaca status-status yang memuji atau menjelekkan para capres, perutnya langsung bergejolak layaknya diaduk-aduk. Sialnya mual karena membaca status-status facebook lebih menyiksa karena pujian atau hinaan terhadap capres sudah mencapai level lebay.
Sebenarnya berita-berita tentang para capres tidak berpengaruh apa-apa terhadap Bewok kalau saja berita-berita itu tidak bersifat memuji atau menghina. Bewok sendiri tidak bisa menjelaskan dengan yakin apa yang sebenarnya tengah terjadi pada dirinya. Mau konsultasi ke dokter, Bewok ragu karena dia yakin dokter justru akan mentertawakannya.
Akhirnya Bewok memutuskan untuk tidak menonton televisi, membuka facebook atau membaca koran sampai pemilu selesai diselenggarakan. Tapi memang sulit mencegah pujian atau hinaan terhadap capres itu untuk tidak mampir kedalam sel-sel otaknya. Obrolan orang-orang di warung kopi, di warteg, di pasar, di mana-mana melulu tentang memuji atau menghinakan. Kalau sudah seperti itu, Bewok akan sibuk mencari kantong kresek, toilet, atau selokan untuk segera menyalurkan hasratnya.
"Aku bingung. Mereka bukan team sukses salah satu capres, bahkan dikenal pun tidak oleh capres yang bersangkutan, tapi kok menyanjungnya fantastik melebihi menyanjung tuhannya sendiri, dan yang menghinakan seolah capres itu dajjal yang harus segera dilumatkan eksistensinya" grutu Bewok dalam hati.
"Inikah mental dari banyak orang saat ini? Mental yang hanya bisa menjilat atau menghina? Padahal nantinya pun mereka tidak akan menjadi apa-apa. Kasihannya mereka yang sudah mengorbankan hatinya" tutup Besok di tengah rasa mulanya yang memuncak.
"Huuweeeekkkk ...... huuuuweeeek ....".
Indramayu, 3 Juni 2014
Tulisaja
Blog ini dengan sadar dibuat untuk menampung muntahan isi kepala yang seringkali lumer dan meleleh berupa tulisan yang kadang jelas kadang samar, kadang cerah kadang suram, kadang riang kadang murung. Semoga masih bisa dinikmati. Tino
Entri Populer
-
DI DUNIA Prosesnya adalah : 1. Lahir 2. Balita 3. Anak-anak 4. Remaja 5. Dewasa 6. Tua 7. Mati Catatan : Mati ...
-
PONDOK GEDE Bangunan inilah yang menjadi asal-usul nama daerah Pondok Gede. Sebuah kecamatan di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi Barat. ...
-
KUACI Kasih Mungkin inilah cara terbaik kita menutup hari Biarkanlah hanya jari dan mulut kita yang menari mencari Habiskan sisa ...
-
NASI UDUK Nasi uduk berkawan karib dengan bawang goreng dan emping. Dari dulu begitu, ga pernah berubah. Ada kawan-kawan lain yang mengisi ...
-
KEROCO Namaku Keroco. Ini bukan nama samaran atau julukan, apalagi nama penaku. Sungguh ini nama asli pemberian orang tuaku yang tercantum ...
-
REALISTIS Sore ini Bewok pulang dengan membawa sebungkus amarah pada mukanya yang membara. Dia marah setengah gila usai mendengarkan sosial...
-
Gapura Pondok Gede Gapura ini adalah mulut jalan menuju bangunan besar itu, Pondok Gede. Jalannya menanjak berbatu. Di sisi kanan jalan, ad...
-
RELATIF Aku kaya juga miskin Aku pintar juga bodoh Aku baik juga buruk Aku bagus juga jelek Aku benar juga salah Aku ini juga itu Aku...
-
MAESAROH Akhirnya Bewok memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Pekerjaan yang sudah belasan tahun dia geluti, sebagai karyawan di sebua...
-
RUBIK Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar