Entri Populer

Jumat, 05 Desember 2014

Capres

CAPRES

Baru saja Bewok keluar dari kamar mandi rumahnya, dia harus masuk kembali ke ruang sempit itu untuk menyalurkan rasa mualnya. Dia dipaksa memuntahkan seluruh isi perutnya yang sebenarnya sudah kosong. Rasa mual itu kerap kali datang saat tanpa sengaja dia melihat atau bahkan sekedar mendengar berita-berita tentang para calon presiden.

Bahkan saat membuka facebooknya dan dia membaca status-status yang memuji atau menjelekkan para capres, perutnya langsung bergejolak layaknya diaduk-aduk. Sialnya mual karena membaca status-status facebook lebih menyiksa karena pujian atau hinaan terhadap capres sudah mencapai level lebay.

Sebenarnya berita-berita tentang para capres tidak berpengaruh apa-apa terhadap Bewok kalau saja berita-berita itu tidak bersifat memuji atau menghina. Bewok sendiri tidak bisa menjelaskan dengan yakin apa yang sebenarnya tengah terjadi pada dirinya. Mau konsultasi ke dokter, Bewok ragu karena dia yakin dokter justru akan mentertawakannya.

Akhirnya Bewok memutuskan untuk tidak menonton televisi, membuka facebook atau membaca koran sampai pemilu selesai diselenggarakan. Tapi memang sulit mencegah pujian atau hinaan terhadap capres itu untuk tidak mampir kedalam sel-sel otaknya. Obrolan orang-orang di warung kopi, di warteg, di pasar, di mana-mana melulu tentang memuji atau menghinakan. Kalau sudah seperti itu, Bewok akan sibuk mencari kantong kresek, toilet, atau selokan untuk segera menyalurkan hasratnya.

"Aku bingung. Mereka bukan team sukses salah satu capres, bahkan dikenal pun tidak oleh capres yang bersangkutan, tapi kok menyanjungnya fantastik melebihi menyanjung tuhannya sendiri, dan yang menghinakan seolah capres itu dajjal yang harus segera dilumatkan eksistensinya" grutu Bewok dalam hati.

"Inikah mental dari banyak orang saat ini? Mental yang hanya bisa menjilat atau menghina? Padahal nantinya pun mereka tidak akan menjadi apa-apa. Kasihannya mereka yang sudah mengorbankan hatinya" tutup Besok di tengah rasa mulanya yang memuncak.

"Huuweeeekkkk ...... huuuuweeeek ....".

Indramayu, 3 Juni 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar