PEMILIHAN
Bewok tengah menimbang-nimbang, siapa kira-kira yang akan dia pilih di pemilihan ketua RW nanti.
Memilih bapak Jabrig, dia tidak tega pada masyarakat karena dia tahu persis siapa orang itu. Mantan preman yang sudah pensiun penampilannya, sementara jiwanya semakin menggila.
Calon lain, ibu Bersih. Seorang ibu yang lurus pendiriannya tapi memiliki karakter yang kurang kuat, sehingga agak sulit membedakan antara bersikap lurus dan naif. Memilih ibu ini pun dia tidak tega karena sama saja membiarkan pemerintahan tingkat RW ini dipegang oleh orang yang lemah, kurang berkarakter yang akhirnya membiarkan RW tempatnya tinggal seolah tidak ada yang mengurus, dan ini sangat berbahaya, pikirnya.
Lainnya, bapak Erwe, pejabat RW yang sekarang. "Ah apa yang bisa diharapkan dari bapak Erwe, wong di periode ini saja sudah dianggap gagal", pikirnya.
"Saya tidak bisa memilih satu di antara mereka karena tidak ada yang tepat" fikirnya. Akhirnya Bewok mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat dari lingkungan RW, di rumahnya di satu malam minggu. Setelah diawali dengan makan malam yang lumayan mewah, akhirnya Bewok sampaikan unek-uneknya tentang calon RW yang ada. Dia sampaikan semua penilaiannya dengan detil dan para tokoh masyarakat tadi hanya senyum dan mengangguk-angguk. "Tapi tidak mungkin juga kalau saya tidak ikut memilih karena saya punya hak pilih dan harus disalurkan, bukankah begitu bapak-bapak?" Bewok menutup pembicaraannya.
Pembicaraan, yang lebih bersifat penyampaian keluhan, berakhir sekitar jam sebelas malam. Saat para tokoh berpamitan pada tuan rumah, Bewok menyelipkan amplop seorang satu amplop di jabat tangannya. Setelah sejam berlalu, saat asyik menonton siaran sepak bola di TV, Bewok menerima sms dari salah seorang tokoh masyarakat tadi. Sms berisi pesan "kami sudah sepakat untuk mendukung penuh bapak untuk mencalonkan diri sebagai ketua RW, dan akan kami kawal sepenuhnya sampai waktunya pemilihan"
Bewok pun menyeringai "akhirnya aku punya calon yang tepat untuk dipilih di pemilihan ketua RW nanti".
Indramayu, 16 Maret 2014
Tulisaja
Blog ini dengan sadar dibuat untuk menampung muntahan isi kepala yang seringkali lumer dan meleleh berupa tulisan yang kadang jelas kadang samar, kadang cerah kadang suram, kadang riang kadang murung. Semoga masih bisa dinikmati. Tino
Entri Populer
-
DI DUNIA Prosesnya adalah : 1. Lahir 2. Balita 3. Anak-anak 4. Remaja 5. Dewasa 6. Tua 7. Mati Catatan : Mati ...
-
PONDOK GEDE Bangunan inilah yang menjadi asal-usul nama daerah Pondok Gede. Sebuah kecamatan di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi Barat. ...
-
KUACI Kasih Mungkin inilah cara terbaik kita menutup hari Biarkanlah hanya jari dan mulut kita yang menari mencari Habiskan sisa ...
-
NASI UDUK Nasi uduk berkawan karib dengan bawang goreng dan emping. Dari dulu begitu, ga pernah berubah. Ada kawan-kawan lain yang mengisi ...
-
KEROCO Namaku Keroco. Ini bukan nama samaran atau julukan, apalagi nama penaku. Sungguh ini nama asli pemberian orang tuaku yang tercantum ...
-
REALISTIS Sore ini Bewok pulang dengan membawa sebungkus amarah pada mukanya yang membara. Dia marah setengah gila usai mendengarkan sosial...
-
Gapura Pondok Gede Gapura ini adalah mulut jalan menuju bangunan besar itu, Pondok Gede. Jalannya menanjak berbatu. Di sisi kanan jalan, ad...
-
RELATIF Aku kaya juga miskin Aku pintar juga bodoh Aku baik juga buruk Aku bagus juga jelek Aku benar juga salah Aku ini juga itu Aku...
-
MAESAROH Akhirnya Bewok memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Pekerjaan yang sudah belasan tahun dia geluti, sebagai karyawan di sebua...
-
RUBIK Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar