PAHLAWAN
Bewok tiba-tiba kepingin sekali menjadi pahlawan. Rasa "kebeletnya" itu muncul saat dia membaca berita diberikannya gelar pahlawan kepada seseorang oleh presiden setelah puluhan tahun menunggu.
Bermula dari pertanyaan yang muncul dibenaknya, "kenapa orang kepingin sekali dianugerahi gelar pahlawan sampai menunggu begitu lama?". Akhirnya dia memutuskan untuk menjadi pahlawan supaya bisa menjawab pertanyaan itu.
Mengetahui hal itu, istrinya mencibir, "jangan mimpi, jadi orang biasa saja sudah repot, kok malah kepingin jadi pahlawan" sindirnya. Tapi Bewok tidak perduli.
Berubahlah dia menjadi pribadi yang suka menolong, banyak terdaftar di berbagai lembaga sosial, gemar ikut memperjuangkan hak-hak kaum lemah, bahkan saat tidak ada aktifitas, dia lebih banyak di jalan membantu para penyeberang jalan.
Ajaib. Dengan singkat, lahirlah seorang pahlawan baru. Dunia nyata, dunia maya, dunia gaib heboh dibuatnya. Trending topic berminggu-minggu di sosial media. Permintaan wawancara eksklusif datang bertubi-tubi dari media berita lokal maupun dari negara tetangga. Bewok menjelma menjadi selebritis. Dia sangat menikmati perannya sebagai sosok yang sudah dianggap pahlawan oleh banyak kalangan.
Untuk segudang aktifitas demi sebongkah obsesi menjadi pahlawan, Bewok rela korbankan segalanya, tidak terkecuali harta bahkan keluarga. Istri dan anaknya yang merasa tidak diperhatikan lagi, diam-diam pergi meninggalkannya. Bewok semakin mabuk dengan perannya, terlebih setelah dia ceraikan istrinya yang, menurutnya, menjadi penghambat cita-citanya .
"Dia benar-benar sudah menjadi pahlawan buat semua, terutama buat aku dan anakku. Kalau saja tidak dia ceraikan, mungkin aku dan anakku sudah membusuk bersamanya", batin mantan istrinya berkata melihat tayangan berita tentang Bewok dari TV layar, minta ampun, lebar di sebuah rumah mewah milik suami barunya, seorang pengusaha kaya raya.
Indramayu, 9 Nopember 2014
Tulisaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar