PURNAMA
Purnama telanjang polos
Berdiri di sudut jendela mata
Mencoba merayuku
Untuk segera menyapa
Mengikutiku ke manapun aku berlari
Mengikat erat pandang
Semakin lama semakin menjerat
Melumpuhkan
Purnama
Selalu berhasil mengoyak
Ketentraman hati tentang kenangan
Kenangan saat api unggun kecil kita nyalakan
Bertahun lalu
Saat menunggu untuk menuai bara
Lalu kau nyanyikan lagu-lagu
Sementara aku menghunus sadarku
Terus kau bernyanyi
Kemudian diisi gelas-gelas kosong
Hidungku merekah menyambut harum
"Aha, singkong bakarnya sudah masak rupanya"
Dan aku menyerah
Indramayu, 2 Desember 2014
Tulisaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar