Entri Populer

Senin, 01 Desember 2014

Tersesat

TERSESAT

Saat seseorang tersesat dan dia menyadari dirinya tersesat, sesungguhnya dia tidak tersesat. Sebaliknya, saat seseorang tersesat dan dia menyangka orang lainlah yang tersesat, dia sungguh tersesat.

Berbicara tentang tersesat juga harus bicara tentang tujuan. Bila tidak ada tujuan, kemanapun arah yang diambil tidak akan menyesatkan. Ini bukan berarti orang yang tidak mempunyai tujuan tidak perlu khawatir karena dia tidak akan pernah tersesat. Sesungguhnya orang yang tidak mempunyai tujuan sudah tersesat sejak awal. Bahkan orang yang telah memiliki tujuan, sering tidak teguh terhadap tujuannya. Tanpa disadari tujuannya telah melenceng sementara dia bersikukuh masih pada arah yang benar.

Ada satu kondisi dimana kita tidak tahu apakah tengah berada pada arah yang benar atau tersesat. Ada semacam kondisi relatif seperti kita melihat bulan saat berada di atas kendaraan yang tengah melaju. Seolah bulan mengikuti ke manapun kita pergi. Atau seperti di stasiun saat kereta yang kita tumpangi berhenti bersebelahan dengan kereta lain. Saat kita tengah melihat ke kereta sebelah bersamaan dengan salah satunya mulai berjalan, kita sering tertipu. Seolah kereta kita yang mulai bergerak. Ternyata kereta sebelah lah yang mulai berjalan dan kereta yang kita tumpangi masih diam, atau sebaliknya. Kita sering tertipu seolah kita tengah berada pada arah yang benar dan orang lain pada arah yang salah.

Begitulah aku diberi tahu. Dan kini aku justru tersesat di tengah serakan tulisanku sendiri.

Jatibarang, 22 Oktober 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar