BOSAN
Tiba-tiba aku merasa bosan dengan kepalaku ini. Bukan soal sudah lamanya waktu yang dilewati olehnya untuk bertengger di ujung leherku. Walau sudah empat puluh lima tahun dia melekat, aku fikir bukan itu alasan aku bosan padanya. Bukan juga soal bentuk dan tampang yang terukir pada permukaannya karena aku punya tampang yang, alhamdulillah, lumayan. Sejujurnya, sudah beberapa waktu yang lalu perasaan itu muncul. Tapi tidak seserius dan segawat ini. Tidak se-emergency saat ini.
Pernah beberapa minggu yang lalu, saat melewati penjual es kelapa muda, tiba-tiba aku mendambakan salah satu kelapa hijau itu yang ada di bagian atas tubuhku, bukan kepala ini. Toh namanya hanya beda-beda tipis. Terbayang sejuknya kalau kelapa hijau itu bisa menggantikan kepala ini. Pastinya yang tengah bergolak di dalam akan menjadi tenang, sejuk dan tentram.
Atau sekali waktu aku melewati tumpukan semangka yang baru saja dipanen di sisi ladang. Belum jauh aku lewati tumpukan semangka itu, salah satunya yang berukuran ideal sudah terbayang menempel menggantikan kepalaku. Segera saja perasaan nyaman dan sejuk menyebar ke sekujur tubuhku melewati seluruh pembuluh-pembuluh darahku. Rasa sejuk dan segar yang berasal dari semangka itu segera saja hilang saat aku menyadari bahwa yang tengah anteng di ujung leher ini masih kepalaku ini.
Pernah juga aku berharap salah satu gumpalan awan gelap dari langit mendung yang menggantikan kepala ini. Aku tahu ada butir-butir hujan bergelayut riuh dan rapat di setiap tandannya. Terbayang sejuknya bila awan itu bisa menggantikan kepalaku barang sejenak. Tapi ini sangat beresiko. Aku sangat tidak berharap awan yang menggantikan kepalaku itu melahirkan halilintar.
Indramayu, 13 Oktober 2014
Tulisaja
Blog ini dengan sadar dibuat untuk menampung muntahan isi kepala yang seringkali lumer dan meleleh berupa tulisan yang kadang jelas kadang samar, kadang cerah kadang suram, kadang riang kadang murung. Semoga masih bisa dinikmati. Tino
Entri Populer
-
DI DUNIA Prosesnya adalah : 1. Lahir 2. Balita 3. Anak-anak 4. Remaja 5. Dewasa 6. Tua 7. Mati Catatan : Mati ...
-
PONDOK GEDE Bangunan inilah yang menjadi asal-usul nama daerah Pondok Gede. Sebuah kecamatan di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi Barat. ...
-
KUACI Kasih Mungkin inilah cara terbaik kita menutup hari Biarkanlah hanya jari dan mulut kita yang menari mencari Habiskan sisa ...
-
NASI UDUK Nasi uduk berkawan karib dengan bawang goreng dan emping. Dari dulu begitu, ga pernah berubah. Ada kawan-kawan lain yang mengisi ...
-
KEROCO Namaku Keroco. Ini bukan nama samaran atau julukan, apalagi nama penaku. Sungguh ini nama asli pemberian orang tuaku yang tercantum ...
-
REALISTIS Sore ini Bewok pulang dengan membawa sebungkus amarah pada mukanya yang membara. Dia marah setengah gila usai mendengarkan sosial...
-
Gapura Pondok Gede Gapura ini adalah mulut jalan menuju bangunan besar itu, Pondok Gede. Jalannya menanjak berbatu. Di sisi kanan jalan, ad...
-
RELATIF Aku kaya juga miskin Aku pintar juga bodoh Aku baik juga buruk Aku bagus juga jelek Aku benar juga salah Aku ini juga itu Aku...
-
MAESAROH Akhirnya Bewok memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Pekerjaan yang sudah belasan tahun dia geluti, sebagai karyawan di sebua...
-
RUBIK Masih ingat dengan permainan ini? Mudah-mudahan masih ingat. Saat duduk di bangku SD, saya mencoba permainan ini, tidak pernah bisa,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar