GALAU
Galau atau resah, muncul karena adanya kekhawatiran akan sesuatu. Sesuatu bisa berupa hal yang jelas dan nyata, kadang juga berupa hal yang tidak jelas. Sesuatu itu bisa berupa efek dari peristiwa yang sudah terjadi, bisa juga efek dari peristiwa yang belum terjadi.
Galau adalah produk dari angan-angan negatif berlebihan yang seringkali tidak bertanggungjawab atas munculnya perasaan itu sendiri. Dengan kata lain, galau seringkali tidak pernah mempunyai alasan yang tepat untuk kemunculannya.
Bagi yang meyakini sepenuhnya rukun ke enam dari rukun iman, tidak ada satupun alasan yang menghalalkan munculnya perasaan galau. Bahwa setiap peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi sudah termaktub dalam kitab catatan Allah, wajib hukumnya untuk diyakini.
Jadi, dimana galau akan ditempatkan kalau hati sudah terisi penuh oleh keyakinan bahwa setiap peristiwa adalah perwujudan dari qodo' dan qodarNya?
Mohon ijin kutip : " Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di bumi dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di dalam Kitab (pengetahuan Kami) sebelum Kami menjadikannya, sesungguhnya mengadakan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kamu diberitahu tentang itu) supaya kamu tidak bersedih hati akan apa yang telah luput daripada kamu dan tidak pula bergembira (secara sombong dan bangga) dengan apa yang diberikan kepada kamu dan (ingatlah), Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong, takbur, lagi membanggakan diri.(Surah Al-Hadid: 22-23).
Tempatkan saja dia dalam sebuah botol tertutup, lalu lemparkan jauh-jauh ke tengah laut.
Indramayu, 3 Maret 2014
Tulisaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar