Entri Populer

Senin, 01 Desember 2014

Pengamen

PENGAMEN

Pernah di tahun 1990, ditraktir makan seorang teman, di warung ayam bakar di depan BIP Bandung. Saya terkesan pada pengamen yang mengunjungi meja kami saat itu.

Empat orang laki-laki, sekitaran 25-30 tahun, penampilan rapih. Semua memegang gitar bolong, salah satunya bass gitar. Nyanyi lagu I've been away to long. Keren, benar-benar profesional.

Di Cirebon, di warung makan bubur sop yang cukup dikenal, ada seorang pengamen tua, tunanetra, usia sekitar 60an. Hampir setiap malam mangkal di warung bubur sop itu. Menggunakan gitar dan harmonika dengan pedalnya yang tergantung di leher. Menyanyikan lagu-lagu Bimbo dengan harmonikanya. Tidak memperdulikan ada yang memberi uang atau tidak, terus memainkan gitar dan harmonikanya dengan apik. Juga membuat saya terkesan.

Di Indramayu, di kawasan jajan malam Sport Centre, Keluarga saya suka sekali jajan pisang kipas sambil duduk lesehan di sana. Saat menunggu pisang disajikan, biasanya didatangi pengamen, dari anak-anak yang membawa kecrekan dari tutup botol, sekelompok anak muda lusuh, celana pensil hitam, sampai seorang ibu dengan alat karaoke gendong berisi lagu dangdut pantura. Pisang kipas belum tersaji, sudah dua tiga pengamen mampir di meja kami. Sayapun terkesan.

Di depan rumah, siang tadi ada pengamen. Menyanyikan lagu dari Ungu, diiringi gitar bolong yang kendur senarnya dan suara yang kurang pas. Saat diberi uang seribu, mengucap terimakasih, lalu pergi. Saya juga terkesan.

Indramayu, 16 Pebruari 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar