Entri Populer

Senin, 01 Desember 2014

Satu Hari Dua Malam (2)

SATU HARI DUA MALAM
(Bagian 2)

21.58 WIB.
Masih menyusuri rel dingin berselimut malam. Embun rupanya belum waktunya untuk menyapa. Tapi kereta seolah inginkan hadirnya, sekedar untuk menemani perjalanan muram ini. Harapan kosong terus dilantunkannya walau dia tahu bahkan iblispun tidakkan mampu untuk memaksa hadirnya.

22.08 WIB.
Memasuki kota Cirebon. Langkah malasnya harus terhenti di stasiun Kejaksaan. Membiarkan dengan ikhlas jutaan kepedihan lagi dijejalkan. Tidak ada lagi ketentraman, bahkan untuk sejenak pejamkan mata. Topeng-topeng bergentayangan penuhi rongga kepala. "Tuhan, sudah sepadat inikah dunia?". Dan nerakapun pindah ke pangkuan.

Membujur kaku, menanti peluit sang kepala stasiun ditiupkan. "Semoga masih disisakan sebutir moment yang bisa aku nikmati" hatinya memohon. Ya, semoga moment itu ada.

01.21 WIB.
Samar ditemukan juga warna yang sesuai dengan suasana hati. Walau gundah tidak juga bisa disingkirkan. Hanya bisa sejenak dilupakan. Ah, sulitnya merayu hati ini untuk segera tentram menyepi.

Embun mulai menerpa-nerpa jajaran jendela. Lumpuhkan keengganan untuk terus bertahan pada keengganan. Purwokerto sudah terlihat di depan. Kantuk belum juga bisa ditaklukkan sementara kunang-kunang sudah beranjak pulang membiarkan badan-badan lelap yang tertinggal di tepi jalan.

Purwokerto, 15 September 2014

Tulisaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar